lihat foto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah mendengar nama gua di Kalimantan Selatan bernama Kudahaya?
Namanya terdengar asing, namun bagi warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, tentunya bukan hal asing lagi.
Letaknya di Desa Cukan Lipai (Desa Mandam), Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.
Gua Kudahaya memiliki beberapa daya tarik sehingga mengundang rasa penasaran.
Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Hulu Sungai Tengah bersama Dinas Pariwisata Hulu Sungai Tengah.
Entah sejak kapan gua ini terbentuk, namun yang jelas tempat ini menyimpan banyak sejarah tentang perjuangan rakyat Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, melawan penjajah Belanda.
Belum lama ini, beberapa anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Hulu Sungai Tengah bersama Dinas Pariwisata Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, melakukan eksplorasi ke gua tersebut.
Letak gua ini di tengah perkebunan karet warga.
Seorang anggota HPI, M Kipli Alghifari, mengatakan untuk menuju ke gua ini harus berjalan kaki dari desa terakhir sekitar satu jam.
Di dalamnya juga ada kolam dan travelers bisa mandi di kolam ini.
Di masa lalu, gua ini kerap dijadikan tempat persembunyian rakyat Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dari kepungan Belanda.
Mereka juga menyimpan senjata-senjata rampasan milik Belanda di sini.
Bahkan, hingga kini senjata rampasan itu masih ada namun sudah tak bisa diambil lagi karena muara guanya sudah tertutup bebatuan dan tanah.
Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Gua Kudahaya
Gua Kudahaya lumayan luas, sekitar 30x40 meter.
Di dalamnya banyak ditemukan terowongan panjang.
Gua ini belum banyak dikunjungi pelancong karena belum terlalu dikenal.
Terlebih lagi letaknya yang berada di tengah perkebunan karet warga setempat.
Kebersihan gua ini lumayan.
Air di dalam kolamnya sangat bersih sehingga bisa digunakan untuk mandi.
Sumber air di dalam gua ini dan tidak pernah kering walaupun sedang musim kemarau panjang.
Ribuan kelalawar dan burung walet bersarang di gua ini.
Kalau kamu mau ke sini, jangan lupa membawa senter atau alat penerangan lainnya ya.
Untuk akses jalannya dari Desa Cukan Lipai atau Desa Mandam ke gua ini tak terlalu menantang alias mudah saja dilalui.
Siapkan fisik untuk jalan kaki ya travelers soalnya medan yang dilalui belum bisa dilewati dengan kendaraan.
Bagi yang belum mengetahui gua ini, sebaiknya membawa pemandu wisata dari warga desa tersebut karena ruangan di dalamnya gelap.
Biasanya mereka mau saja menemani turis ke gua itu.
Selamat berpetualang travelers.
