Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNTRAVEL.COM - Rujak adalah salah satu makanan Jawa yang cocok banget kalau disantap di siang hari.
Tahu nggak, guys?
Ternyata rujak yang sering kamu jumpai itu sudah mengalami modifikasi, guys.
Kalau ingin mencicipi rujak yang benar-benar tradisional, datang saja ke Kabupaten Kebumen tepatnya di daerah Gombong.
Salah satu penjual rujak tumbuk tersebut adalah Slamet Glonto.

TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI
Lotis Pace Kebumen
Dengan menggunakan gerobak sederhana, setiap harinya pria asli Gombong tersebut berjualan rujak di depan Rumah Sakit Palang Biru yang berada di Jalan Kartini Gombong.
Yang membuat rujak ini spesial adalah beberapa bahan baku pembuatannya sudah tidak banyak yang menggunakan, seperti pace/mengkudu dan pisang batu.
"Karena bahan bakunya yang sudah cukup sulit ditemukan, saat ini di Gombong tinggal dua orang yang berjualan rujak pace," jelas Slamet.
Lebih lanjut dia mengatakan rujak yang menggunakan pace dan pisang batu sebagai bahan bakunya sudah dikenal masyarakat Gombong secara turun temurun.
Di rujak racikan Slamet, pisang batu, pace, dicampur dengan cabai rawit, terasi, dan kacang tanah goreng.
Bahan bumbu tersebut ditumbuk menggunakan lumpang kayu yang berukuran tidak terlalu besar dan alu dari batu.
Setelah bumbu dirasa cukup halus, beragam jenis buah-buahan seperti jambu air, timun, pepaya, bengkoang, pakel, nanas, belimbing, kedondong dimasukan ke dalam alu.
Kemudian, semua buah itu ditumbuk bersama bumbunya.
Wah, masih sangat tradisional sekali ya.

TRIBUN JOGJA/HAMIM THOHARI
Penjual Lotis Tradisional
Penggunaan pace dan pisang batu menghasilkan rasa yang segar, sedikit sepet, dan berair.
Bagi para penggemar rujak dijamin akan ketagihan setelah mencicipi rujak yang satu ini.
Selain rasanya yang istimewa, rujak satu ini juga kaya manfaat.
Pace banyak dikenal karena kemampuanya menurunkan darah tinggi dan mencegah kanker.
Sedang pisang batu mampu mengatasi diare.
"Selama ini pelanggan saya belum ada yang mengeluh diare setelah makan rujak ini meskipun pesannya sangat pedas. Ini karena penggunaan pisang batu," jelas Slamet.
Tidak hanya menyediakan rujak, Slamet juga menyediakan lutis.
Untuk lutis beragam buah yang digunakan tidak ditumbuk melainkan disajikan bersama bumbu yang sama dengan rujak.
Setiap harinya rujak ini mulai melayani pembeli dari jam 11.00 hingga 16.30.
Harga seporsi rujak ataupun lutis dapat anda nikmati hanya dengan Rp 8.000.