Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kemerdekaan Indonesia

6 Momen Unik saat Upacara 17 Agustus, Peserta Nyeker hingga Sepatu Paskibra Copot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak salah satu peserta Paskibraka ke empat dari kiri harus kehilangan satu sepatu kirinya saat upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71 yang berlangsung di halaman kantor Walikota Bima, Rabu (17/8/2016).

TRIBUNTRAVEL.COM - Upacara bendera merupakan salah satu agenda wajib yang dilaksanakan untuk memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.

Umumnya, upacara bendera akan diselenggarakan di sekolah-sekolah maupun kantor pemerintahan.

Dibalik pelaksanannya yang khidmat, ternyata ada sejumlah momen unik yang pernah terjadi selama upacara bendera.

Kompas.com merangkum beberapa kejadian unik yang terjadi di sejumlah tempat di Indonesia saat upacara bendera 17 Agustus.

1. “Nyeker” saat datang ke upacara bendera

Peserta upacara Hari Kemerdekaan Indonesia nyeker (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Dilaporkan Kompas.com, Jumat (17/8/2018), seorang lelaki berumur 48 tahun bernama Saija tidak mengenakan alas kaki alias nyeker saat menghadiri upacara hari ulang tahun kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Istana Merdeka.

Ia datang dengan nyeker saat ke Istana bukan karena tak punya sandal ataupun sepatu, melainkan ketika itu dia datang ke istana dengan menggunakan baju adat Baduy.

Harga Tiket Masuk Monumen Kapal Selam Surabaya untuk Liburan di Hari Kemerdekaan

"Kalau Baduy memang tidak boleh pakai alas kaki," ujar Saija.

Menurut Saija, pemakaian kostum tanpa alas kaki ini sudah ia konsultasikan dahulu dengan pihak istana.

Pihak Istana pun tidak keberatan karena tak digunakannya alas kaki merupakan adat istiadat suku Baduy.

2. Upacara di tengah banjir

Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di tengah banjir (Facebook/ Fransiskus Yusup)

Dilaporkan Kompas.com, Kamis (17/8/2017), meski tengah terjadi banjir, peringatan HUT ke-72 RI di Kecamatan Buka, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Barat, tetap berlangsung.

Banjir tersebut menggenangi halaman Kantor Camat Bika.

Meski demikian, upacara yang diikuti oleh pelajar, instansi pemerintah desa, dan penduduk setempat itu tetap berlangsung khidmat.

Para petugas bendera juga tetap terlihat melaksanakan upacara sembari menerjang air yang tergenang.

Halaman
123