Selain itu, Naurans (warga Nauru) yang memenuhi syarat bisa sekolah ke universitas di Australia secara gratis, dan mendapat uang saku kurang dari 5 dolar AS per bulan.
Tapi, kejatuhan negara ini datang ketika deposito fosfat mulai habis
2. Nauru mulai menderita kekeringan terus-menerus dan jatuh miskin
Selama bertahun-tahun, pertambangan fosfat secara besar-besaran telah merusak hampir 80% dari pulau Nauru.
Hal ini menyebabkan Nauru menjadi tempat tidak layak huni.
Nauru digambarkan sebagai “tanah tandus batu bergerigi,” yang penuh kanal batu, batuan karang, dan menara batu kapur.
Akibatnya, penduduk Nauru hanya bisa menghuni tepi luar pulau.
3. Pada awal 1990-an, sumber daya fosfat mulai habis
Pemerintah mencoba untuk mencari seumber pendapatan baru dengan berbagai cara, tetapi akhirnya bangkrut.
Mereka akhirnya punya rencana untuk berinvestasi dalam acara teater musikal
4. Satu di antara cara pemerintah menghasilkan uang adalah dengan menawarkan negara-negara untuk mendirikan bank di pulau ini
Nauru mengkhususkan diri dalam “shell bank,” yang berarti mereka hanya ada di atas kertas.
Shell bank di Nauru bebas dari persyaratan standar pencatatan transaksi utama, yang membuat mereka ideal untuk pencucian uang.
5. Hukum perbankan di pulau ini sangat menarik untuk para mafia Rusia
Operasi pencucian uang ini dianggap bertanggung jawab atas melumpuhnya perekonomian Rusia.