Musik dengan tempo yang cepat cenderung menyebabkan pengemudi untuk mengebut.
Otak cenderung mempengaruhimu supaya meningkatkan kecepatan dan menyesuaikan tempo musik yang kamu dengar.
Namun, bukan berarti musik dengan tempo yang lebih lambat bisa menjadi solusi.
Orang yang mendengarkan musik yang bertempo lambat saat menyetir juga cenderung menjadi terlalu santai.
Jadi, pilihlah musik dengan tempo antara lambat dan cepat.
Satu penelitian merekomendasikan, pilihlah musik yang memiliki 60 hingga 80 ketukan per menit saat mengemudi.
Jumlah ketukan ini hampir sama dengan denyutan jantung manusia.
3. Musik dapat membantu berkonsentrasi saat ada suara bising di sekitar.
Meski mendengarkan musik dapat berpengaruh negatif saat mengemudi, ternyata masih ada dampak positifnya.
Contohnya, untuk kondisi lingkungan atau jalanan yang terlalu berisik yang pasti sangat mengganggu para pengemudi.
Untuk mengatasi kebisingan, pengemudi dapat mendengarkan musik dan mengalihkan perhatian dari kondisi bising yang bisa memicu stres.
Musik dapat melawan dampak negatif yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar dan membantu pengemudi lebih fokus.
Bunyi mesin pengebor jalanan, alat-alat konstruksi, maupun bisingnya kendaraan dan knalpot dapat membuat stres.
Namun, dengan musik pengemudi dapat mengalihkan perhatian dari kebisingan tersebut dan lebih fokus bernavigasi di jalanan.
4. Musik dapat meningkatkan refleks reaksi pengemudi di jalanan.