Sejarah erupsi Gunung Kilauea telah berlangsung selama puluhan ribu tahun.
Gunung Kilauea pun menjadi daya tarik utama Taman Nasional Gunung Berapi Hawaii sekaligus menjadi potensi bahaya bagi kehidupan sekitarnya.
Erupsi beruntun Gunung Kilauea paling baru dimulai pada Januari 1983, ketika lahar menyembur dari celah timur bagian puncak gunung.
Semburan lava itu akhirnya membentuk kerucut yang sekarang disebut Puu Oo.
Sejak itu hingga 2016, aliran lava menyelimuti area seluas sekitar 144 kilometer persegi, bertambah lagi sekitar 440 hektar di tenggara Big Island, dan menghancurkan 215 bangunan, kata USGS.
Letusan-letusan datang dalam lebih dari 60 episode, dengan jeda tidak pernah melebihi tiga bulan.
Puncak Gunung Kilauea sendiri mulai erupsi mendekati konstan pada 2008.
Hingga menimbulkan danau lava yang kadang-kadang bisa dilihat dari area pandang publik.
Kemudian ada letusan bulan Mei dari celah timur Puu Oo dan menghancurkan wilayah tempat tinggal Leilani Estates.
Pada Juli, lava telah menyapu wilayah seluas lebih dari 12 mil persegi dan menghancurkan lebih dari 700 rumah.
Namun, erupsi telah berhenti di ketiga situs Gunung Kilauea tersebut.
Menurut Tina Neal, Venture Puu Oo belum meletus sejak April, danau lava di puncak Gunung Kilauea menyusut pada awal Mei, dan terakhir celah yang meletus pada Mei telah berhenti sejak awal September.
Mengapa Gunung Kilauea berhenti meletus?
Tina Neal memperingatkan, letusan masih bisa berlanjut kapan saja.
Bahkan sekarang, ada tanda-tanda pengisian magma di Kilveea's East Rift Zone, meskipun tidak di dekat ventilasi tahun ini.