Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Loukaniko hingga Frikandellen, Yuk Kenalan dengan Sosis dari 5 Negara di Dunia Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hidangan sosis

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti sudah tak asing lagi dengan hidangan sosis atau sausage, baik yang terbuat dari ayam maupun sapi.

Umumnya, sosis yang kita kenal ada dalam sajian hotdog maupun diiris dan ditambahkan ke dalam beragam hidangan seperti sup maupun tumisan.

Namun, tahukah traveler ternyata sosis di satu negara berbeda dengan negara lain?

Perbedaan sosis itu pun terletak pada bahan baku, warna, dan pengolahannya.

Kali ini, TribunTravel.com telah merangkum beberapa jenis sosis di lima negara di seluruh dunia dari laman This is Insider.

1. Loukaniko (Yunani)

Sosis umumnya tidak memiliki aroma buah, tapi di Yunani ini lain soal.

Loukaniko adalah sosis daging babi yang terbuat dari biji adas, rempah kering, dan serutan kulit jeruk.

2. Frikandellen (Belanda)

Frikandellen adalah sosis tanpa kulit yang digoreng dan sangat populer di Belanda.

Setiap tahunnya, ada lomba makan frikandellen digelar di negeri tersebut.

3. Falukorv (Swedia)

Falukorv terbuat dari daging sapi atau babi dan menjadi satu makanan pokok di Swedia yang populer sejak abad ke-16.

Daging babi atau daging sapi dicampur bersama pati kentang, bawang merah, gula, lemak babi, dan rempah-rempah.

Falukorv juga bisa menjadi camilan karena telah dimasak sebelum dijual dan bisa langsung dimakan dari bungkusnya.

4. Longaniza (Chile)

Longaniza merupakan sosis Spanyol yang populer di Chile dan negara-negara berbahasa Spanyol lainnya.

Ukurannya tidak terlalu panjang, tetapi isinya terdiri dari berbagai macam rempah.

Di Chile, sosis longaniza umumnya dimakan saat barbekyu bersama roti.

5. Boerewor (Afrika Selatan)

Boerewor dibuat dengan cara memadukan cuka dan rempah-rempah seperti ketumbar, semanggi, dan pala, dengan daging sapi atau babi.

Biasanya boerewor dipanggang di atas batu panas, dan menjadi jajanan jalanan yang populer.

Biasanya disajikan dengan roti bun dan mustard.