TRIBUNTRAVEL.COM - Berikut daftar kuliner khas Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Umat Hindu di Bali merayakan Galungan dan Kuningan secara khusus setiap 210 hari sekali.
Ada banyak rangkaian acara untuk meramaikan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali.
Tidak hanya rangkaian acara yang banyak, Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali juga menyajikan kuliner khas yang menggoda.
Berikut daftar kuliner khas Hari Raya Galungan dan Kuningan:
1. Lawar
Lawar menjadi kuliner khas saat perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali.
Tradisi nglawar menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat Bali.
Lawar sendiri merupakan masakan campuran antara sayuran dan daging cincang.
Tonton juga:
Daging yang digunakan bisa apa saja, seperti ayam, kerbau, babi, dan bebek.
Ada banyak macamnya, paling unik ada lawar komoh (darah cair).
Lawar tersebut jarang sekali diminati, karena hanya berisi hati diiris kecil-kecil.
Selanjutnya irisan tesebut dituangkan dengan semangkuk darah segar yang sudah sudah dicampur bumbu matang.
• 9 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan dalam Bahasa Bali
2. Jaje Uli
Jaje uli masuk dalam daftar kuliner khas Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali.
Kuliner khas Bali ini berbahan dasar ketan dan tepung beras.
Jaje Uli memiliki cita rasa legit dan berbentuk bulat pipih.
3. Tape Ketan
Kuliner khas Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali selanjutnya ada Tape Ketan.
Tape ketan terbuat dari ketan atau injin (beras hitam).
Biasanya ada waktu khusus untuk membuatnya sebagai makanan pelengkap Galungan.
Proses pembuatannya dilakukan pada hari ke-3 sebelum Galungan.
Saat itu, umat Hindu biasanya melakukan penyekaban atau fermentasi dalam pembuatan tape.
Tape ketan biasanya digunakan sebagai sesajen yang diletakkan pada sodan atau punjungan.
4. Daging Babi
Sebelum Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali, ada tradisi penyembelihan babi yang dilakukan secara massal.
Babi yang dipotong secara massal ini diolah menjadi berbagai kuliner khas Bali.
Biasanya daging babi diolah menjadi lawar, balung urutan dan sebagainya.
Selain lawar, urutan menjadi makanan yang kerap dipilih masyarakat Hindu-Bali, karena bisa tahan lama hingga perayaan Kuningan 10 hari setelah Galungan.
5. Buah
Buah juga menjadi makanan yang wajib hadir dalam perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali.
Seperti halnya daging babi, masyarakat Bali tidak punya ketentuan khusus mengenai jenis buah yang mereka hadirkan.
Hanya saja, buah-buah yang ada pada momen ini digunakan sebagai sarana sesajen.
Meski begitu, masyarakat Bali memiliki anggapan kalau masing-masing jenis buah punya makna tersendiri.
Buah pisang mereka anggap sebagai buah yang istimewa, karena pasti berbuah sebelum mati.
Oleh karena itu, pisang kerap dipilih sebagai sesajen dalam setiap upacara perayaan Galungan dan Kuningan di Bali.
• Dianggap Berbahaya, Hidangan Favorit Khas Mesir Ini Tetap Dikonsumsi Penduduk Lokal
• 10 Alasan Mengunjungi Nepal, Negara yang Populer dengan Pegunungan Himalaya
• 7 Fakta Pohon Baobab Raksasa dari Afrika, Bisa Hidup Selama 1.000 Tahun
• Panduan Liburan ke Nepal Bagi Pemula, Urus Visa hingga Tempat Wisata Populer
• Cara Beli Tiket Jazz Gunung Bromo 2019, Berikut Harga Tiket Masuknya
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)