lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang pesawat United Airlines mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Jamie Lunde menaiki pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 1613 pada Minggu (9/6/2019).
Dalam penerbangan itu, Lunde mendapatkan makanan berupa sekotak tapas yang berisi kacang, hummus, dan roti stik.
Hummus merupakan hidangan semacam bubur khas Timur Tengah yang terbuat dari kacang Arab.
Saat itu, Lunde membuka sebagian penutup aluminium foil pada cangkir hummus dan mulai memakannya.
Ketika Lunde membuka seluruh penutupnya, betapa terkejutnya ia menemukan camilan itu penuh dengan jamur.
Ia bahkan mengunggah foto hummus berjamur itu dalam akun Instagramnya @tjlunde123.
Lunde bercerita, dirinya mendapatkan sekotak tapas dan terkejut ketika membuka penutup hummus.
"I purchased this Tapas box last night on United flight 1613.
I started eating it before i completely removed the foil on top. Almost threw up when I saw the mold!
(Saya mendapatkan kotak tapas ini tadi malam dalam penerbangan United 1613.
Saya mulai memakannya sebelum membuka penutupnya secara keseluruhan. Hampir muntah saat saya melihat jamur!)," tulis Lunde dalam unggahannya.
Namun setelah dilaporkan, Lunde tidak mendapatkan permintaan maaf dan makanan baru.
Kru kabin justru meminta kartu kredit Lunde.
"They took my card to refund me (mereka meminta kartu saya untuk memberikan refund)," lanjut Lunde dalam unggahannya.
Mengutip dari Travel Pulse, beberapa saat kemudian Lunde menyadari dirinya tidak mendapatkan pengembalian uang yang dijanjikan.
Justru ia malah dikenakan biaya dua kali lipat untuk makanan yang ia pesan tersebut.
Hummus dimasukkan ke dalam kotak makanan ringan tapas United Airlines dengan harga 10 dolar AS atau sekitar Rp 143 ribu.
Atas kejadian ini, juru bicara United Airlines akhirnya mengucapkan permintaan maaf.
"Di United kami berkomitmen untuk menyajikan makanan dengan kualitas terbaik di penerbangan kami," kata juru bicara itu kepada Sun Online Travel.
"Kami meminta maaf karena pada kesempatan ini produk makanan tidak memenuhi standar tinggi," tutupnya.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
