TRIBUNTRAVEL.COM - Kolak merupakan sajian favorit dan cukup populer saat berbuka puasa.
Ada banyak varian kolak yang bisanya kita temui, mulai dari kolak pisang, kolak kurma, kolak ubi, dan masih banyak lagi.
Karena cita rasanya yang manis, sehingga kolak cocok untuk jadi sajian berbuka puasa yang nikmat.
Meskipun menjadi sajian populer saat berbuka puasa, namun ternyata kolak memiliki makna yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Makna atau filosifi kolak ini memiliki arti dan makna yang sangat mendalam.
Dilansir TribunTravel dari wartakotalive.com, simak lima filosofi kolak yang wajib kamu ketahui.
1. Kosongkan Dosa

Sajian kolak saat berbuka puasa ini pertama kali diperkenalkan oleh para Wali.
Jika dilihat dari bahasa Arab, kata kolak berasal dari kata 'Khala' yang bermakna 'kosong'.
Dengan kata lain, kolak memiliki makna bagi manusia untuk selalu mengosongkan diri dari dosa.
Tonton juga:
• Promo Beduk Ramadan Tjokro Hotel Klaten, Sajikan 100 Menu Nusantara Setiap Harinya
• 6 Destinasi yang Tawarkan Banyak Kemewahan Layaknya Berada di Istana Sultan
• Indonesia Punya Kolak, Ini 7 Sajian Favorit saat Buka Puasa di Berbagai Negara
2. Lebih Dekat pada Allah
Ada pula yang menyebut bahwa kata olak itu berasal dari 'kholaqo' atau yang dirunkan menjadi 'kholiq'.
Kata 'kholiq' ini memiliki makna yang berarti mencipta.
Secara tidak langsung istilah tersebut menjelaskan bahwa manusia harus selalu mendekatkan diri kepada Allah.
3. Permintaan Maaf

Bahan pembuat kolak yang tidak boleh ketinggalan adalah santan kelapa.
Santan dalam bahasa Jawa disebut dengan nama santen, yang merupakan kependekan dari kata 'pangapunten' atau maaf.
4. Kapok Berbuat Dosa

Selain santan, bahan lain untuk membuat kolak adalah pisang.
Dari segala jenis pisang, ada satu jenis pisang yang paling cocok untuk membuat kolak yakni pisang kepok.
Dalam bahasa Jawa, kata 'kepok' ini memiliki arti kapok atau menyesal.
Para Wali ingin mengajak manusia agar selalu menyesal atau jera untuk berbuat dosa.
5. Ingat pada Kematian
Isian kolak lain yang sering kita temui selain pisang adalah ubi.
Ubi adalah satu jenis tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di dalam tanah.
Orang Jawa menyebutnya dengan polo kependem atau tumbuh terpedam di dalam tanah.
Para Wali menginginkan agar manusia senantiasa mengingat bahwa hidup hanyalah sementara.
Pada akhirnya hidup kita akan sama seperti ubi tersebut yang terpendam di dalam tanah.
Selain itu, para Wali juga menganjurkan untuk bertaubatan pada setiap sendok kolak yang kita makan.
• 4 Jajanan Cireng di Bandung yang Bisa Jadi Pilihan untuk Menu Buka Puasa
• Nikmati Buka Puasa dengan Menu ala Turki di The Trans Luxury Hotel
• Promo Spesial Ramadan 2019, Dufan Tawarkan Tarif Tiket Masuk Mulai dari Rp 100 Ribu
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)