TRIBUNTRAVEL.COM - Hari ini, Sabtu (30/3/2019), menjadi hari diperingatinya Earth Hour yang rutin dilakukan setiap tahunnya.
Kamu pasti sudah tidak asing dengan kampanye menyambut Earth Hour ini.
Tapi tahukah kamu? tTerdapat sejumlah fakta menarik di balik aksi Earth Hour ini.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Earth Hour yang TribunTravel rangkum dari beberapa sumber:
1. Arti di balik logo 60+

Logo Earth Hour awalnya hanya menggunakan angka 60 saja bermotif Planet Bumi untuk melambangkan 60 menit waktu yang digunakan untuk berpartisipasi dalam Earth Hour.
Namun, sejak 2011, logo tersebut mendapat tambahan tanda + (plus) di belakang angka 60.
Tonton juga:
Tanda plus tersebut merepresentasikan tujuan Earth Hour yang mendorong publik untuk melakukan aksi lanjutan setelah satu jam mematikan lampu.
WWF berharap aksi hemat energi yang dilakukan semua pendukung Earth Hour tidak berhenti di satu jam saja, tapi bisa terus berlanjut menjadi gaya hidup yang disempurnakan dengan aksi “plus” lainnya untuk bumi.
Setelah satu jam, jadikan gaya hidup.
• 7 Rekomendasi Tempat Kuliner Tengah Malam di Bandung yang Wajib Kamu Coba
• Inilah Alasan Kenapa PT MRT Tak Sediakan Tempat Sampah di Stasiun
• Lion Air Group Turunkan Harga Jual Tiket Pesawat Mulai Hari Ini
2. Earth Hour selalu digelar pada hari Sabtu, mengapa?

Earth Hour digelar di hari Sabtu agar tidak menggangu aktivitas rekan-rekan yang masih bekerja hingga larut malam di hari kerja yakni Senin hingga Jumat.
Selain karena alasan produktivitas kaum pekerja, alasan kenyamanan pun menjadi pertimbangan.
Sabtu adalah hari libur yang umumnya digunakan juga oleh anggota keluarga untuk berkumpul bersama di rumah.
Tim kampanye Earth Hour berharap setiap anggota keluarga, siapapun mereka, berapapun usianya bisa berpartisipasi mengambil langkah sederhana untuk menyelamatkan bumi sekaligus mempererat kebersamaan mereka.
3. Mengapa Earth Hour digelar setiap Maret?

Akhir Maret dipilih sebagai waktu penyelenggaraan Earth Hour karena saat itu, mayoritas negara di seluruh belahan dunia sedang mengalami pergantian musim sehingga suhunya pun cukup nyaman bagi penduduk Bumi jika pendingin maupun pemanas ruangan dimatikan saat Earth Hour.
Selain itu, di akhir Maret, rata-rata semua belahan dunia sudah cukup gelap sekitar jam 20.30 hingga 21.30 sehingga efek Earth Hour akan sangat terasa.
Lain halnya jika dilakukan di pertengahan tahun di mana negara-negara tertentu masih terang hingga jam delapan malam.
4. Mengapa berpusat di Jakarta?

Selain karena statusnya sebagai ibu kota dengan beberapa bangunan khas yang dapat dipadamkan, Jakarta juga merupakan kota dengan tingkat konsumsi listrik terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data konsumsi listrik pada 2008, total 23 persen konsumsi listrik Indonesia terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.
Itu untuk skala kota.
Lain halnya jika melakukan perbandingan antar pulau, maka wilayah Jawa-Bali adalah konsumen listrik terbesar di Indonesia.
Sebesar 78 persen konsumsi listrik negara terpusat di kedua pulau ini.
5. Apa manfaat yang didapat jika kita melakukan efisiensi energi listrik?

Mayoritas energi listrik yang kita nikmati masih dihasilkan dari pembakaran sumber daya yang tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara.
Padahal, kita tahu ketersediaan bahan bakar tersebut semakin menipis dan dampak pembakarannya pun menghasilkan emisi yang mempercepat laju pemanasan global.
Untuk menghindari kerugian yang lebih luas akibat pemanasan global, ada dua cara yang bisa kita lakukan, yaitu efisiensi energi dan konversi energi ke sumber-sumber terbarukan.
Earth Hour merupakan salah satu wujud efisiensi energi yang paling sederhana dan bisa dilakukan setiap individu.
Bayangkan, kalau 10 persen warga Jakarta melakukan penghematan listrik saat Earth Hour, energi yang dihemat bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa dan menyediakan oksigen bagi 534 orang.
Selama ini kita mengandalkan oksigen dari Bumi yang kita hirup untuk bernapas.
Earth Hour adalah momen yang kita dedikasikan kepada Bumi untuk bernapas sejenak dari tekanan-tekanan yang ditanggungnya akibat aktivitas manusia.
• Sambut Earth Hour dan Hari Bumi, Ini Sederet Acara di Mal Jakarta Barat
• Matikan Lampu Satu Jam Hemat Rp 300 Juta, Ini Penjelasan Panitia Earth Hour
• 5 Tips Merawat Koper dan Ransel Biar Awet Meski Sering Dipakai Traveling
• Sering Kembung Saat Naik Pesawat? Atasi dengan 4 Cara Ini Agar Penerbanganmu Lancar
• Dikenal dengan Pizza dan Pasta, Hidangan Italia Jadi Makanan Paling Populer di Dunia
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)