TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah sekarang tengah giat-giatnya menggarap destinasi pasar digital untuk menarik wisatawan datang berkunjung.
Biasanya destinasi pasar ini menjual berbagai barang-barang dan jajanan khas yang dibeli dengan alat tukar tempo dulu.
Pengunjung yang datang bisa menukarkan uang rupiahnya di pintu masuk dengan alat tukar khusus saat bertransaksi di pasar ini.
Tribun Travel merangkum dari berbagai sumber, ada berbagai destinasi pasar digital yang dicetuskan oleh pemerintah kota.
Traveler yang penasaran dengan destinasi pasar digital bisa langsung langsung mampir.
Simak destinasi pasar digital yang menggunakan transaksi dengan alat tukar khusus, bukan uang rupiah.
1. Destinasi Digital Pasar Mbatok
Destinasi Digital Pasar Mbatok program dari Kementerian Pariwisata, melalui Generasi Pesona Indonesia Jawa Tengah (GenPI Jateng).
Program ini juga didukung oleh Pemerintah Desa Kemuning serta BUMDes Kemuning Makmur.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, lokasinya berada di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
TONTON JUGA VIDEO BERIKUT INI:
Destinasi pasar digital ini berusaha mengangkat kembali kearifan lokal kebudayaan Lereng Lawu.
Pasar Mbatok Digelar setiap bulan pada minggu pertama dan minggu ketiga.
Pasar digelar mulai Sabtu Pukul 18.00 WIB s.d. 21.00 WIB dan Minggu Pukul 08.00 WIB s.d. 12.00 WIB.
Jenis acara yang digelar di Pasar Mbatok
- Gelar Makanan dan Minuman Tradisional
- Workshop
- Aneka Hiburan Seni Tradisional dan Kontemporer
- Permainan Tradisional
- Eco Tourism, dan masih banyak lagi.
Selain banyaknya rangkaian acara, Pasar Mbatok ini juga menjual berbagai kuliner khas yang menarik untuk dicoba.
Mulai dari Rondo Royal (Tape Goreng), Duda Ngluyur (Nangka Goreng), Rondo Kipu (Gendar Kambil), Bandhem (Gethuk Goreng), Grontol (Jagung), Tlapak Belo (Ketan Tipis-tipis dikasih topping kelapa dan gula), Karang Gesing (Pisang dan Gandum), dan masih banyak lagi.
Selain makanan, ada juga stand yang menjual aneka jenis minuman tradisional, mulai dari Teh, Jamu, Ronde, dan lainnya.
Jadi destinasi wisata baru di kemuning, jangan lewatkan Grand Launching Pasar Mbatok Kemuning pada, Sabtu 23 Februari 2019, pukul 18.00 WIB.
Ada banyak pengisi acara yang akan memeriahkan pembukaan perdana Pasar Mbatok Kemuning.
2. Pasar Kebon Watu Gede
Tidak hanya Kemuning, ternyata destinasi wisata pasar digital serupa, telah lebih dulu ada di Magelang.
Tepatnya di Pasar Kebon Watu Gede di Dusun Jetak, Desa Sidorejo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Pasar ini menawarkan nuansa wisata dengan memadukan wisata kuliner, wisata alam, wisata seni dan kebudayaan tradisional.
Lokasi pasar memang tak jauh dari satu di antara gunung tertinggi di Jawa Tengah, yakni Gunung Sumbing.
Di pasar tersebut, juga tidak menggunakan uang rupiah untuk melakukan transaksi, melainkan menggunakan mata uang khusus.
Mata uang yang digunakan adalah 'benggol', digunakan sebagai alat transaksi.
Pengunjung bisa langsung menukarkan uang rupiahnya ketika berada di pintu masuk pasar.
Pasar Kebon Watu Gede ini menyediakan berbagai kuliner jadul, mulai dari Clorot, Sengkulun, Kluban, Buntil, Sego Jagung, sampai berbagai macam olahan ketela Gethuk dan kawan-kawannya.
Selain makanan ada juga minuman jadul yang menarik untuk dicoba.
Ada wedang uwuh, wedang jahe, selendang mayang, dawet ayu, dan masih banyak lagi.
3. Pasar Digital di Bukit Menoreh, Purworejo
Destinasi pasar digital di Bukit Manoreh ini berlokasi di kawasan Bukit Menoreh, Desa Sedayu, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pasar di Bukit Manoreh, Purworejo ini merupakan destinai pasar digital yang dicetuskan oleh Gerakan Pesona Indonesia (GenPi) dan Badan Otorita Borobudur (BOB).
Mengutip dari laman genpi.co, Ketua Panitia Purnomo mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan sekitar 20 gubuk dalam acara grand launching, Kamis (14/2/2019).
Terdiri dari 10 gubuk pawon yang menyajikan kuliner Desa Sedayu, dan 10 gubuk yang akan diisi produk UMKM serta potensi desa se-Kecamatan Loano.
Kawasan wisata Manoreh menyimpan banyak keajaiban termasuk keindahan alamnya.
Pasar Digital Menoreh terletak di titik shelter utara dari pengembangan pariwisata, saat ini masih dalam proses pembangunan.
4. Pasar Digital Ngingrong, Gunung Kidul
Tak kalah dari yang lain, Gunung Kidul juga punya destinasi wisata Pasar Digital Ngingrong.
Lokasinya berada di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Lokasinya tepat di samping jalan utama menuju pantai-pantai di selatan Yogyakarta seperti Pantai Pok Tunggal, Timang, Jogan, Siung, dan Watu Lumbung.
Lokasinya yang instagramable membuat pengunjung betah berada di pasar ini.
Tidak hanya itu, di pasar ini juga menjual berbagai kuliner tradisional, seperti dawet, jenang, hingga bubur yang segar.
Ada juga sajian kuliner berat seperti soto, pecel, tempe-tahu, kue apem, nasi tiwul, dan sayur brongkos.
Untuk melakukan transaksi, di Pasar Digital Ngingrong ini tidak menggunakan mata uang rupiah.
Namun, menggunakan alat tukar khusus, yakni koin yang terbuat dari kayu.
Bagi pengunjung yang ingin menukarkannya, terdapat tempat penukaran uang yang ada di pintu masuk pasar.
Wisatawan akan mendapatkan koin yang bisa digunakan untuk membeli aneka sajian.
Satu koin menunjukkan nilai Rp 1.000, jika angkanya 5 maka nilainya Rp 5.000, begitu juga 10 yang berarti Rp 10.000
Suasana pasar ini sangat sejuk dan nyaman, ada banyak pohon jati yang tumbuh dengan rindang, seingga cahaya matahari terhalang oleh dahan-dahan pohon.
Pasar Digital Ngingrong buka setiap Sabtu dan Minggu pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, biasanya pengunjung ramai mendatangi pasar pada Minggu pagi.
(Tribuntravel.com/ Ayumiftakhul)