TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah maskapai penerbangan memiliki prosedur yang cukup baik dalam menangani penumpang yang meninggal di dalam pesawat yang sedang terbang.
Meskipun, pada dasarnya kematian di dalam pesawat memang relatif jarang terjadi, namun maskapai penerbangan tetaplah mempersiapkan hal yang mungkin akan terjadi.
Melansir dari express.co.uk, statistik menunjukkan bahwa pada 2018, ada 561 orang tewas dalam insiden pesawat terbang.
Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar 59 orang yang tewas dari tahun sebelumnya.
Jumlah ini diluar insiden yang dialami oleh pesawat militer dan jet pribadi.
Pramugari pun dilatih untuk menangani penumpang yang meninggal di tengah pesawat yang sedang terbang.
Biasanya jenazah penumpang yang meninggal di dalam pesawat, tubuhnya akan dipindahkan ke deretan kursi kosong.
Atau bisa juga memindahkannya ke kelas bisnis yang lokasinya lebih privat.
Tubuhnya akan ditutupi dengan selimut hingga pesawat mencapai tujuan akhir.
Selain cara tersebut, ternyata ada maskapai Singapore Airlines Airbus A340-500 yang telah dilengkapi dengan sebuah tempat untuk meletakkan mayat.
Ini adalah sebuah ruangan khusus bagi orang yang sudah meninggal ditempatkan selama sisa perjalanan mereka.
"Pada kesempatan yang jarang terjadi ketika seorang penumpang meninggal dunia selama penerbangan, para kru melakukan semua yang mungkin untuk mengelola situasi dengan sensitivitas dan rasa hormat," ungkap Juru Bicara Singapore Airlines, mengutip dari The Guardian.
Mengingat keterbatasan ruang kabin pesawat yang tidak mudah menemukan deretan kursi kosong untuk ditempatkan.
Tujuan dari Singapore Airlines Airbus A340-500 ini memiliki tempat yang disebut dengan peti jenazah adalah untuk menghormati seseorang yang sudah meninggal.
Selain itu, maskapai tidak ingin membuat semua orang melihat jenazah tersebut.
Selain Singapore Airliners, ada juga peraturan dari maskapai Ryanair mengatakan pesawat akan dialihkan ke bandara terdekat, jika terjadi insiden medis lainnya.
Meskipun hal tersebut jarang terjadi, namun kru pesawat akan selalu siap meminta bantuan medis saat mendarat.
Sementara itu, kotak P3K dan defibrillator juga akan dibawa ke atas pesawat.
Tak ketinggalan para staf juga akan dilatih dalam prosedur pertolongan pertama bagi penumpang.
• Ada Satu Jenis Minuman yang Ternyata Tidak Boleh Diminum Saat Naik Pesawat, Apa Itu?
• Hati-hati! Ini Efek Membahayakan Jika Menahan Buang Gas di Kabin Pesawat
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)