TRIBUNTRAVEL.COM - Aurora merupakan satu keajaiban alam yang tidak banyak orang yang cukup beruntung menyaksikannya.
Pancaran cahaya aurora yang cantik terdiri dari berbagai sapuan warna.
Seperti hjiau, ungu, pink, dan bisa saja kuning pudar.
Umumnya, cahaya aurora membentang sepanjang 80 kilometer dan berada di ketinggian 640 kilometer di atas permukaan Bumi.
Yang mengejutkan, fenomena aurora tidak hanya terjadi di Bumi.
Aurora bisa dilihat di semua planet yang memiliki kutub magnet, mengutip laman differencebetween.info.
Bahkan, mirip dengan Bumi, aurora di planet lain juga memiliki ragam warna yang berbeda.
Seperti merah, hijau, kuning, merah muda, ungu, biru, serta ultraviolet dan inframerah, yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Warna-warna aurora yang muncul tergantung pada atom yang melepaskan foton.
Yang paling umum adalah aurora berwarna hijau, yang disebabkan oleh partisipasi atom oksigen.
Ada dua jenis aurora yang terjadi di belahan Bumi utara dan selatan.
Aurora yang muncul di belahan Bumi bagian utara disebut Aurora Borealis.
Sementara, aurora yang berada di belahan Bumi bagian selatan bernama Aurora Australis.
Meski sama-sama aurora, ada perbedaan yang cukup signifikan di antara Aurora Australis dan Aurora Borealis.
Berikut perbedaan keduanya, sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari beberapa sumber.
1. Waktu terbaik
Mengutip laman laman tourradar.com, waktu terbaik untuk melihat Aurora Borealis adalah antara bulan Agustus hingga pertengahan Februari.
Sementara untuk Aurora Australis adalah antara Maret hingga September.
2. Tempat terbaik
Ada beberapa tempat terbaik untuk menyaksikan Aurora Borealis.
Di antaranya Grotta Lighthouse di Islandia, Tromso di Norwegia, Churchill di Kanada, Aurora Sky Station di Swedia, dan Nuuk di Greenland.
Tempat terbaik untuk melihat Aurora Australis adalah Eaglehawk Neck di Australia, Pulau Georgia Selatan, Pegunungan Cradle di Australia, Pulau Stewart di Selandia Baru, dan Ushuaia di Argentina.
3. Aurora Australis cenderung tidak terlalu populer dibandingkan sepupunya, Aurora Borealis
Sebab, lokasi untuk menyaksikan munculnya Aurora Australis sangat terpencil.
4. Arti nama
Mengutip laman northernlightscentre.ca, Aurora Borealis berarti 'fajar dari utara', sementara Aurora Australis berarti 'fajar dari selatan'.
Nama Aurora sendiri dalam mitologi Romawi adalah milik dewi fajar.
Ada banyak kelompok budaya yang memiliki legenda khusus terkait fenomena aurora.
Pada abad pertengahan, kemunculan aurora dilihat sebagai pertanda akan datangnya perang atau kelaparan.
Suku Maori dari Selandia Baru memiliki kisah mitos yang mirip dengan orang-orang di Eropa sebelah utara dan Amerika Utara.
Mereka menganggap, aurora adalah pantulan dari obor atau api unggun.
Orang Indian Menominee di Wisconsin percaya aurora menunjukkan lokasi manabai'wok (tokoh raksasa) yang merupakan roh para pemburu dan nelayan.
Suku Inuit di Alaska percaya aurora dalah roh binatang yang mereka buru: paus laut, salmon, rusa, dan paus beluga.
Sementara beberapa suku asli lainnya percaya aurora adalah perwujudan dari roh anggota suku yang telah meninggal dunia.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)