TRIBUNTRAVEL.COM - Pada tahun 2018, industri penerbangan disebut tahun yang paling mematikan yang pernah tercatat dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir oleh TribunTravel.com dari laman Aviation Safety, kecelakaan pesawat tahun 2018 menewaskan 556 orang tahun lalu.
Tahun 2017 tercatat kematian akibat kecelakaan pesawat hanya 44 orang.
Dilaporkan BBC, kecelakaan sipil terburuk terjai di Indonesia pada Oktober 2018 ketika pesawat Lion Air jatuh.
Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tujuan Pangkal Pinang tersebut mengankut 181 penumpang (178 dewasa dan 3 anak) serta 6 awak kabin dan 2 pilot.
Di antara para 181 penumpang pesawat terdapat dua puluh pegawai Kementerian Keuangan, tujuh anggota DPRD Bangka Belitung, dan tiga hakim pengadilan tinggi dan pengadilan negeri.
Menurut Lion Air, kapten penerbangan adalah warga negara India yang sudah bekerja di maskapai ini selama tujuh tahun dan memiliki pengalaman terbang 6.000 jam, sedangkan kopilotnya adalah warga negara Indonesia dengan pengalaman terbang 5.000 jam.
Pihak KNKT memberikan dua rekomendasi kepada pihak Lion Air setelah melakukan investigasi pascajatuhnya Lion Air JT 610.
KNKT meminta Lion Air untuk meningkatkan budaya keselamatan dengan menjamin implementasi operasi manual yang diberikan oleh Boeing.
KNKT juga meminta pihak Lion Air menjamin seluruh dokumen operasional untuk dikelola secara tepat.
Pesawat Lion Air hanya satu contoh kecelakaan pesawat di Tahun 2018.
Di dunia tercatat 556 orang meninggal akibat kecelakaan pesawat.
Dilansir oleh TribunTravel.com dari Travel and Leisure, meski jumlahnya banyak, penting untuk dicatat bahwa perjalanan udara masih sangat aman.
Itu karena semua maskapai penerbangan berbenah setelah beberapa kecelakaan yang menimpa mereka.
"Jika tingkat kecelakaan tetap sama dengan 10 tahun yang lalu akan ada 39 kecelakaan fatal tahun lalu," kata CEO ASN Harro Ranter kepada BBC.
"Pada tingkat kecelakaan tahun 2000, bahkan akan ada 64 kecelakaan fatal. Ini menunjukkan kemajuan besar dalam hal keselamatan dalam dua dekade terakhir."
ASN memang memperingatkan bahwa ancaman terbesar adalah kecelakaan "kehilangan kendali".
Kecelakaan karena kehilangan kendali pesawat bisa fatal.
Hal itu dapat disebabkan oleh kerusakan mekanis, kesalahan manusia, atau gangguan lingkungan.
Jenis kecelakaan ini bertanggung jawab atas setidaknya 10 dari 25 kecelakaan terburuk dalam lima tahun terakhir.
Namun perlu diingat, risiko kecelakaan pesawat saat ini hanya 1 banding 9.821 (atau 0,01 persen) meninggal dalam insiden transportasi udara atau ruang angkasa.
Itulah yang membuat transportasi udara masih jadi paling aman untuk bepergian.
(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)