TRIBUNTRAVEL.COM - Cerita seorang warga kebangsaan Suriah Hassan Al-Kontar (37) terjebak dalam limbo diplomatik di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
Dirinya terpaksa harus tinggal di daerah transit Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar tujuh bulan lamanya.
Namun, atas bantuan dana dari berbagai kalangan ia akhirnya berhasil bebas pada Senin (26/11/2018) lalu.
Selama terjebak di area transit Bandara Internasional Kuala Lumpur, ia sering membuat vlog dan bercerita mengenai perjuangannya terjebak sendirian.
Hassan Al-Kontar juga tidak memiliki akses untuk keluar dari area transit bandara.
Sebagai seorang warga Suriah, ia telah menghabiskan waktu untuk bekerja di UEA selama lebih dari satu dekade.
Selama di sana, dirinya kehilangan visa kerjanya dan tidak diperbolehkan untuk memperbarui paspornya.
Kejadian tersebut akhirnya mengirimkan Al-Kontar ke penampungan yang ada di Malaysia pada Januari 2017.
Pada Maret 2019 ini, Al-Kontar masuk dalam daftar hitam oleh Malaysia karena overstay visanya.
Lingkup aktivitasnya hanya terbatas di zona transit bandara saja.
Pria berumur 37 tahun tersebut menghabiskan waktunya untuk meminta bantuan dari lembaga pemerintah, relawan, LSM, dan media.
Meski sulit, namun Al-Kontar yakin dirinya tidak akan pernah kehilangan harapan untuk bisa bebas dan mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi.
Perjuangannya akhirnya selesai pada Senin (26/11/2018) kemarin.
Al-Kontar akhirnya dibebaskan dari Bandara Internasional Malaysia
Seorang sukarelawan Kanada yang bekerja sebagai pengacara dan Asosiasi Muslim BC, Laurie Cooper membantu Al-Kontar untuk bebas.
Cooper dan para penduduk Whistler, British Colombia telah mengumpulkan uang untuk membantu kebebasannya.
Menurut Insider, Al-Kontar rencananya akan tinggal dengan Cooper.
Bahkan Al-Kontar juga diberikan tawaran pekerjaan oleh Cooper di sebuah hotel Whistler.
Kini Al-Kontar berada di Whistler, British Columbia untuk memulai kehidupan barunya.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)