Berkunjung ke Museum Subak Sanggulan Tabanan, Turis Asing Kagum dengan Subak di Bali

TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Subak Sanggulan Tabanan menyimpan berbagai informasi tentang subak yang ada di Bali.

Museum yang sudah ada sejak 1980 silam dan sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia ini memiliki cerita tentang pertanian dan sistem irigasi di Bali.

Selain itu juga ada koleksi alat pertanian dan irigasi tradisional Bali.

Museum Subak Sanggulan yang terletak di Kediri, Tabanan ini kian hari jumlah pengunjungnya semakin menurun.

Dibanding warga domestik, wisatawan mancanegara paling banyak berkunjung.

Mereka dari Jerman, Prancis, Belanda, dan Jepang.

Bahkan wisatawan mancanegara lebih detail mempelajari tentang subak ketimbang wisatawan domestik.

“Tapi kami bangga, meskipun lebih sedikit kunjungan wisatawan mancanegara, mereka memang benar-benar ingin mengetahui secara detail apa itu subak. Mereka sangat mengangumi organisasi subak yang ada di Bali ini,” ucap Kepala UPT Museum Subak Sanggulan Tabanan, Ida Ayu Ratna Pawitrani, Rabu (17/10/2018).

Ratna menjelaskan, wisatawan tertarik berkunjung ke Museum Subak karena subak merupakan organisasi tradisional tentang sistem pengairan yang masih ada di Bali.

Selain mendapat ilmu tentang subak, pegunjung yang datang akan langsung mengetahui bagaimana proses awal pembentukan subak, bagaimana cara pembagian air irigasi dengan sistem subak, termasuk mengetahui sejumlah alat tradisional pertanian yang digunakan masyarakat Bali dahulu dan saat ini sangat sulit dicari.