TRIBUNTRAVEL.COM - Batik yang ditetapkan sebagai warisan budaya ternyata memiliki Monumen yang ada di Jogja, terdapat di kawasan dekat titik nol kilometer Jogja.
Jogja merupakan satu diantara pusat dimana kebudayaan Jawa berkembang dengan pesat.
Di masa lalu Jogja menjadi pusat pemerintahan kerajaan yang sangat penting.
Bahkan kebudayaan masa lalu itu, masih bisa kita nikmati hingga saat ini.
Kebudayaan yang ikut berkembang pesat di Jogja adalah kebudayaan batik.
Perhatian pemerintah megenai kebudayan batik ini sangat besar, hal ini dikarenakan kebudayaannya bersinggungan langsung dengan masyarakat Jawa.
Memperingati Hari Batik Nasional pada hari ini, traveler bisa berjalan-jalan ke monumen batik yang ada di Jogja.
Dulunya monumen ini didirikan pada 2009, setelah batik diakui secara resmi oleh UNESCO.
Bangunan Monumen Batik ini dulunya di resmikan langsung oleh Walikota Jogja Henry Zudianto pada masa itu.
Pendirian monumen ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemerintah Jogja benar-benar berkomitmen dalam pelestarian dan penjagaan warisan budaya batik.
Hingga saat ini monumen tersebut masih bisa dinikmati oleh warga yang ingin berkunjung ke sana.
Monumen Batik tersebut berada di dekat titik nol kilometer Jogja.
Letaknya berada di trotoar jalan yang sering kita lewati tanpa sadar.
Tepatnya berada disisi selatan dari jalan malioboro.
Monumen batik yang satu ini memiliki bentuk bangunan yang cukup sederhana.
Bisa dibilang monumen batik ini hanya berbentuk seperti semacam prasasti yang disinari oleh enam lampu jalan.
Sekilas lampu jalan ini hampir mirip dengan lampu lain yang ada di sepanjang jalan titik nol kilometer.
Namun yang membuatnya berbeda, adalah pada bagian bawah lampu.
Bagian bawah lampu jalan tersebut berbentuk lima sisi.
Setiap sisinya memperkenalkan bermacam-macam batik.
Contohnya batik yang dipamerkan tersimpan di dalam kaca dan dibawahnya terdapat sebuah plakat yang berwarna emas.
Di plakat tersebut terdapat nama dari batik tersebut, yang beada di dalam kaca.
Tidak hanya nama, bahkan juga dituiskan sejarah dari penciptaan batik tersebut.
Ada sekitar 30 jenis batik yang berusaha diperkenalkan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Meskipun monumen ini memiliki makna yang mendalam mengenai batik, namun keberadaanya sering diabaikan dan bahkan tidak dirawat dengan baik.
Monumen ini dulunya juga sering mendapatkan coretan-coretan dari para pemilik tangan jail.
Jika kita bicara mengenai batik, tentunya tidak akan ada habisnya.
Batik menjadi sebuah sendi penting yang menyangga kebudayaan Jawa.
Bahkan banyak hal yang bisa dipelajari dari motif-motif kain batik, mulai dari filosofi hingga arti motifnya.
Ada tempat lain yang bisa traveler kunjungi jika ingin menambah pengetahuan mengenai batik, yakni berkunjung ke Museum Batik.
Namun, sebelum kesana ada baiknya kalian mengenal terlebih dahulu Monumen Batik untuk sedikit menambah wawasan akan budaya dan sejarah batik
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)