TRIBUNTRAVEL.COM - Terkait gempa bumi magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala pada Jumat (29/9/2018) petang kemarin, Kementerian Pariwisata RI mengaktifkan Tim Crisis Center TCC.
Gempa bumi magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang kemarin membuat berbagai instansi dan kementerian bersiaga.
Termasuk Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI).
Dalam siaran pers yang dirilis di situs resmi kemenpar.go.id pada 28 September 2018, Kemenpar mengaktifkan Tim Crisis Center (TCC) untuk memantau gempa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Sasaran dari Tim Crisis Center adalah memantau Akses, Amenitas, dan Atraksi (3A) yang terkait langsung dengan wisatawan di Donggala dan sekitarnya.
TCC terus melakukan pemantauan dan pelaporan, memberikan layanan informasi termasuk memberikan pernyataan kepada beberapa negara melalui Visit Indonesia Tourism Officer (VITO).
Kemudian, menghentikan seluruh aktivitas promosi di lokasi terdampak serta memantau kondisi wisatawan dan ekosistem pariwisata di lokasi terdampak.
Tim Crisis Center Kemenpar berpedoman pada laporan dan informasi dari BMKG dan BNPB, baik pusat maupun daerah.
Serta menggunakan seluruh kanal media dan instrumen media monitoring.
Fokus TCC Kemenpar memang tidak jauh-jauh dari pelanggan, terutama wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara.
Karena itu, satu hal yang dicek pertama kali ketika terjadi bencana adalah fasilitas publik pendukung pergerakan wisman, yakni akses.
Di fase tanggap darurat, TCC Kemenpar fokus terhadap layanan informasi kepada semua pihak dan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Daerah untuk pelayanan wisatawan dan memantau 3A di lokasi yang terdampak.
Tim Crisis Center juga berkoordinasi dengan jajaran Asisten Deputi di Kemenpar yang membawahi Regional Sulteng, baik destinasi maupun pemasarannya.