TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat umumnya terbang pada ketinggian 35.000 kaki.
Semakin tinggi maka udara lebih tipis, sehingga pesawat dapat terbang dengan lebih cepat.
Pesawat terbang lebih tinggi juga untuk menghindari lalu lintas udara serta kondisi cuaca buruk.
• Akibat Makanan di Pesawat, 10 Penumpang Emirates Rute Dubai-New York Terserang Demam Tinggi
Lalu, apa yang akan terjadi ketika pesawat terbang lebih tinggi dari 35.000 kaki atau lebih?
Mengutip daro express.co.uk, pesawat yang terbang lebih tinggi dari ketinggian maksimum maka akan lebih sedikit oksigen yang dapat dipasok ke mesin.
Ini berarti mesin bisa kerusakan dan tidak bisa digunakan.
Pada Oktober 2004, pesawat Bombardier CRJ-200 berusaha terbang ke ketinggian 41.000 kaki.
• Bawa Obat-obatan Saat Naik Pesawat? Biar Tak Terjadi Hal Buruk, Simak Dulu Aturan Ini
Pinnacle Airlines 3701 mengalami kegagalan di kedua mesin, sehingga tidak dapat menggunakannya kembali.
Pesawat, yang hanya memiliki dua pilot di pesawat, dipaksa mendarat di jalan raya yang sibuk, yang mengakibatkan keduanya meninggal dalam kecelakaan itu.
Pesawat komersial, bisa terbang hingga 42.000 kaki, menurut Traveller.com.au.
Peter Terry, seorang pilot maskapai penerbangan komersial yang telah bekerja selama 30 tahun, mengatakan kepada publikasi Concorde pesawat bisa terbang hingga 60.000 kaki di udara.
"Setiap pesawat memiliki ketinggian optimal (untuk biaya minimum atau pembakaran bahan bakar minimum) yang akan didasarkan pada berat masing-masing," katanya.
• Kehilangan Roda, Pesawat Ryanair Rute London-Kopenhagen Mendarat Darurat di Bandara East Midlands
Meskipun tidak ada ketinggian maksimum resmi untuk terbang dari otoritas penerbangan, operator pesawat memiliki ketinggian maksimum mereka sendiri.
Pesawat pribadi dan jet komersial bisa terbang hingga 42.000 kaki, sedangkan pesawat yang lebih kecil hanya terbang dengan ketinggian maksimum 10.000 kaki.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)