Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara
TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika traveling, ada beberapa masalah yang dihadapi.
Satu di antaranya adalah masalah kutu kasur atau tungau.
Bentuknya yang kecil dan kemampuannya menggigit hingga menimbulkan rasa gatal luar biasa membuat tungau jadi momok yang menakutkan bagi traveler.
Bahkan, dalam beberapa kasus gigitan kutu kasur dapat menyebabkan reaksi alergi serius.

Kutu kasur atau tungau bisa ditemukan di beberapa tempat yang umum kita temui saat traveling, seperti yang dirangkum TribunTravel.com dari laman This is Insider.
Oleh karenanya, traveler perlu waspada dengan tempat-tempat berikut ya.
1. Kamar hotel.

Kutu kasur memang bisa hidup di kamar hotel, yang bersih dan mewah sekalipun.
Lagipula, hama ini tidak tertarik pada kotoran.
Tungau lebih tertarik pada temperatur yang hangat, darah, dan karbon dioksida, menurut EPA.
Hal-hal itu bisa ditemukan di mana saja tempat manusia tidur.
Inilah sebabnya, EPA merekomendasikan traveler untuk memeriksa secara menyeluruh setiap kamar hotel sebelum membawa barang-barang masuk.
Jika tidak, serangga ini dapat menempel ke barang bawaan traveler dan berlanjut hingga ke rumah.
Traveler tidak memerlukan alat khusus untuk memeriksa ada tidaknya kutu kasur.
Keberadaan hama ini dapat dilihat dengan mata langsung, tanpa alat bantu apa pun.
2. Koper atau tas.

Jika menginap di kamar hotel yang dihuni kutu kasur, ada kemungkinan kutu ini bisa berakhir di dalam koper atau tas traveler.
Mengingat kutu kasur adalah ahlinya makhluk yang 'suka numpang' dan dapat hidup berbulan-bulan tanpa makanan darah, ada kemungkinan traveler bisa membawa pulang kutu busuk hidup hingga ke rumah.
Ketika sedang traveling, EPA menyarankan untuk menjaga tas atau koper dari tempat tidur dan lantai.
Sebagai gantinya, masukkan ke dalam mobil, kamar mandi hotel, atau di atas rak/loker tas.
Pedoman EPA juga mengatakan untuk menjaga koper tetap tertutup setiap kali tidak digunakan.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan, kutu kasur tertarik pada pakaian kotor dan dapat merubungnya.
Koper terbuka yang penuh pakaian kotor bisa mengundang kutu kasur.
Sesampainya di rumah, jangan simpan barang-barang bawaan traveler di bawah tempat tidur.
EPA merekomendasikan garasi atau ruang bawah tanah untuk menyimpannya.
3. Furnitur ruangan.
Jika ruangan penuh kutu kasur, makhluk kecil ini dapat ditemukan di berbagai tempat.
Seperti kursi dan sofa, celah antara bantal sofa, lipatan tirai, dan sambungan laci, menurut EPA.
4. Dinding ruangan.
Situs web EPA menambahkan, dalam kasus yang berat, kutu kasur juga dapat ditemukan di colokan listrik, di bawah wallpaper yang terkelupas atau longgar, hiasan dinding, hingga di sudut antara dinding dan langit-langit.
5. Bus, kereta api, atau taksi.

Kutu kasur juga bisa ditemukan di bus, kereta api, atau transportasi umum lainnya jika mereka terangkut melalui barang pribadi milik si pengendara, menurut NPMA.
Pada 2015, 29% profesional hama yang disurvei oleh NPMA mengatakan, mereka menemukan kutu kasur di kereta api, bus, atau taksi.
Padahal, persentase sebelumnya hanyalah 21% pada 2013 dan 9% pada 2010.