TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang ibu asal Huddersfield, West Yorkshire, Inggris ini duluanya sering menutup-nutupi wajah anaknya dari orang-orang.
Ia tak ingin ada orang yang mengejek anaknya yang memiliki fisik tak sempurna.
Dilansir TribunTravel dari Metro UK, saat Hannah Pitt (36) melihat anak laki-laki pertamanya, Teddy, ia langsung menangis.
• 2 Pakaian Ini Mirip tapi Harga Beda Jauh, Bisa Tebak yang Mana Harga 800 ribu dan Mana yang 21 Juta?

"Aku syok saat melihat Teddy pertama kali. Ia nampak sangat berbeda dari bayi normal. Aku menangis dan menangis.
Aku dan suami mencari tahu tentang penyakit ini di internet dan terkejut melihat foto-foto bayi yang menderita kondisi yang sama.
Kami kira Teddy tak akan bertahan lama, tapi dokter menyelamatkannya," ungkap Hannah.
• 12 Foto Suasana Dapur Restoran Ini Buat Para Chef Panik dan Kerepotan, Kacau Dimana-mana!
Teddy didiagnosis menderita penyakit langka yang disebut Sindrom Apert.
Sindrom tersebut membuat bagian kepala Teddy tidak terbentuk sempurna serta jari-jari tanggannya yang menyatu.

Tahun lalu, bagian jari Teddy dioperasi agar ia bisa menggunakan tangganya untuk menggenggam.
Tahun ini, Teddy akan melakukan operasi pada bagian kepalanya.
Teddy dilahirkan di pada 11 Oktober 2016 di Rumah Sakit Calderdale Royal, West Yorkshire.
• 12 Tingkah Teman Sekamar yang Seringkali Buat Jengkel, Rasanya Ingin Tinggal Sendirian Saja!
Sebelum anaknya lahir, Hannah dan pasangannya, Daniel (34) berharap bayinya lahir sehat karena tidak ada tanda kelainan saat pemeriksaan kandungan.

• Pengusaha Asal Tiongkok Jatuh Miskin Setelah Uangnya Dihabiskan Mantan Pacar, Begini Pembalasannya
Namun kondisi Teddy saat lahir membuat kedua orang tuanya khawatir, apalagi Teddy belum diperbolehkan pulang 10 hari setelah lahir.
Sekitar 6 bulan pertama menjadi masa yang sulit bagi Hannah.
Ia selalu menyembunyikan anaknya karena takut orang-orang akan menghina fisik anaknya.
• Warga Filipina Heboh setelah Lihat Kepala di Pinggir Jalan, Merasa Dikerjai setelah Lihat Wujudnya
Hannah juga khwatir anaknya nanti akan dibully oleh teman-teman sekolahnya kelak karena penampilannya.
Teddy pun kini menjalani berbagai macam operasi demi mendapatkan hidup normal seperti orang lain.

Meski Hannah sadar bahwa gerak-gerik Teddy terbatas, namun sejak Teddy menjalani program pembibitan anak November lalu, ia mulai bisa berbaur dengan anak lain.
Teddy mulai terlihat termotivasi dan tak mau kekurangannya menjadi penghambat dalam hidupnya.
Melihat hal itu, sang ibu membuat suatu gebrakan.
• Bocah 12 Tahun Berhasil Lolos Ujian Masuk Universitas Bergengsi di Meksiko, Menolak Disebut Jenius
Hannah mendaftarkan Teddy pada Zebedee Management, agensi model dimana para talent-nya merupakan penyandang disabilitas.
Ibu Teddy kini tak sungkan lagi untuk membagikan kisah anaknya pada dunia untuk menginspirasi orang tua lain yang anaknya menderita penyakit yang sama. (*)
(TribunTravel.com, Tiara Shelavie)