Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Saat melihat bocah ini pasti menganggapnya baru berusia 1-3 tahun.
Apalagi melihat ukurannya yang tak lebih dari 60cm dan berat hanya 5 kg, tentu menganggapnya hanya seperti balita pada umumnya.
Kenyataannya, 'balita' ini seorang pemuda berusia 23 tahun.
Dia tinggal di sebuah desa kecil di India dan dipercaya untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari penduduk desa, karena mereka percaya dia adalah inkarnasi para Dewa.

Dilansir TribunTravel.com dari laman boldsky.com, pemuda itu bernama Manpreet Singh.
Pria muda ini berasal dari Mansa, negara bagian Punjab, India barat laut.
Beratnya hanya 5 kg dan tinggi 60 cm.
Pertumbuhannya yang terhambat membuat dia tidak bisa berjalan dan dia hanya bisa berbicara sedikit kata seperti "maa" dan "mama".
Karena dia tidak bisa berjalan dengan benar, dia harus dibawa kemana-mana.

Ketika Manpreet lahir, dia sehat seperti bayi pada umumnya.
Namun dia mulai berhenti tumbuh setelah setahun sebelum bisa mulai berjalan atau berbicara.
Dia sekarang harus diurus seperti anak kecil dan dibawa kemana-mana oleh paman dan bibinya.

Manpreet dikatakan menderita bengkak pada bagian telapak tangan dan kaki , serta kulit wajah yang kendor.
Pamannya mengungkapkan bahwa dia hanya mampu mengucapkan beberapa kata dan biasanya berkomunikasi melalui isyarat.
Manpreet bisa tertawa, menjerit, dan menangis.
Namun, dia tidak bisa berbicara.

Manpreet memiliki saudara perempuan, yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan juga memiliki seorang saudara bernama Mangaldeep.
Kedua saudara kandung normal seperti kebanyakan orang.
Karena tidak diterima baik oleh orang tua kandungnyam Manpreet kemudian diadopsi paman dan bibinya.

Penduduk dimana Manpreet ini tinggal banyak yang memuja Manpreet, karena mereka berpikir bahwa dia adalah inkarnasi Dewa.
Banyak penduduk desa secara rutin berkunjung ke rumahnya dan memberikan berkah kepadanya.
Ada beberapa video di media sosial yang menunjukkan aliran bakta yang mengunjungi dia dan berlutut di depannya.
Hal ini juga terlihat pada bagaimana Manpreet dengan senang hati menepuk kepala para bhakta.

Sementara itu, dokter percaya bahwa Manpreet menderita "Sindrom Laron", yang merupakan kondisi genetik yang langka.
Namun sayangnya, dia belum didiagnosis, karena berasal dari latar belakang yang sangat miskin dan keluarganya tidak mampu membayar biaya pengobatan.
Orang yang hidup dengan "Sindrom Laron" menderita kekurangan hormon yang disebut insulin 1, atau IGF-1.
Hormon-hormon ini dikatakan merangsang pertumbuhan sel dan membentuk sel-sel baru.
Keluarga khawatir tentang kondisinya dan masa depannya, maka mereka mengunjungi berbagai dokter yang berbeda, tetapi sekali lagi karena kekurangan dana, mereka cenderung melepaskan tes dan perawatan yang diminta untuk dilakukan.