Breaking News:

6 Penyakit Paling Menakutkan di Dunia yang Perlu Dikenali, Satunya Belum Ditemukan Obatnya

Beberapa di antara sejumlah penyakit memiliki gejala yang aneh, atau masih belum dapat dijelaskan oleh dunia kedokteran.

picdn.net
Ilustrasi orang sakit 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Rizki A Tiara

TRIBUNTRAVEL.COM - Di dunia ini, ada begitu banyak jenis penyakit yang berbahaya.

Beberapa di antara sejumlah penyakit tersebut memiliki gejala yang aneh, atau masih belum dapat dijelaskan oleh dunia kedokteran.

Namun, ada pula jenis penyakit yang paling menakutkan karena sama sekali belum ditemukan penyembuh atau obatnya.

Dikutip TribunTravel.com dari laman twentytwowords.com, berikut adalah 6 jenis penyakit yang paling menakutkan di dunia.

1. Pseudocoma (sindrom terkunci)

(twentytwowords.com)

Mungkin ini adalah satu kondisi medis yang paling menakutkan yang pernah ada.

Sindrom terkunci atau pseudocoma mengacu pada suatu kondisi di mana pasien tidak dapat memindahkan bagian manapun dari tubuhnya kecuali mata.

Meskipun tidak bisa bergerak atau berbicara, pasien sepenuhnya sadar, sekaligus menyadari bahwa mereka tidak dapat bergerak.

Pseudocoma dapat disebabkan oleh stroke, keracunan, cedera otak traumatis, atau overdosis obat.

2 dari 4 halaman

Beberapa pasien dapat berkomunikasi dengan pesan berkode melalui kedipan dan gerakan mata.

Sering membutuhkan waktu hingga tiga bulan sebelum pasien benar-benar didiagnosis mengalami sindrom terkunci/pseudocoma, dan tidak sekedar tidak sadar atau koma.

Saat ini, tidak ada obat bagi penyakit ini dan jarang ada pasien yang sembuh darinya.

2. The Stoneman Disease: Fibrodysplasia ossificans progressiva

(twentytwowords.com)

Fibrodysplasia ossificans progressiva adalah kelainan genetik yang menyebabkan tubuh memperbaiki jaringan yang rusak dengan cara menumbuhkan tulang.

Pada dasarnya, seiring waktu penyakit ini dapat mengubah semua jaringan lunak dalam tubuh seseorang seperti otot, tendon, dan ligamen menjadi tulang.

Tidak cuma belum ada obatnya, tetapi juga setiap upaya yang dilakukan dokter untuk menghilangkan pembentukan tulang pada pasien malah mengakibatkan tubuh memproduksi lebih banyak tulang di tempatnya.

3. Trigeminal neuralgia (rasa sakit yang membakar pada wajah)

(twentytwowords.com)

Trigeminal Neuralgia adalah suatu kondisi di mana pasien mengalami semburan rasa nyeri dan membakar pada wajah.

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada saraf trigeminal, yang menghubungkan wajah dengan otak.

3 dari 4 halaman

Rasa sakit bahkan dapat disebabkan oleh apa saja.

Seperti menyikat gigi, makan, berbicara, atau bahkan hanya tersenyum.

Durasi rasa sakit bisa berlangsung dari beberapa detik hingga hari, dan pasien menyamakan rasa sakit ini seperti sengatan listrik yang parah pada wajah.

4. Labyrinthitis atau vertigo yang berkepanjangan

(twentytwowords.com)

Labyrinthitis adalah infeksi pada telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo yang intens, kehilangan pendengaran, dan bunyi dering terus-menerus di dalam telinga.

Vertigo mengacu pada perasaan berputar, yang bisa begitu kuat pada pasien labirinitis.

Akibatnya, pasien bisa muntah.

Labyrinthitis sering disebabkan oleh pilek atau infeksi, dan dapat berlangsung beberapa minggu.

5. Harlequin-type ichthyosis (ichthyosis tipe Harlequin)

(bsnews)

Harlequin-type ichthyosis adalah kelainan kulit secara genetik.

4 dari 4 halaman

Penyakit ini ditandai oleh adanya potongan-potongan tebal pada kulit yang terpisah oleh retakan dalam, serta bagian kelopak mata terbalik keluar.

Bayi yang lahir dengan kondisi ichthyosis tipe Harlequin seringkali tidak berumur panjang.

Namun, beberapa orang dewasa dapat bertahan dengan kondisi ini.

6. Ondine's Curse atau sindrom hipoventilasi sentral

(twentytwowords.com)

Seseorang dengan sindrom hipoventilasi sentral seolah mengalami lupa tentang bagaimana bernafas dengan benar.

Penyakit ini membuat penderitanya mengambil napas terlalu pendek dan dangkal.

Hal ini berarti penderitanya harus tidur dengan masker oksigen, untuk berjaga-jaga tubuhnya tidak mendapat cukup oksigen.

Penderita sindrom ini juga bisa kehilangan kemampuan untuk bernapas secara otomatis, jadi ia harus aktif mengingatkan diri untuk bernapas, karena kalau tidak nyawanya akan terancam.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
twentytwowords.comTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved