Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Kiaat, Muninga, dan Mukwa adalah tiga nama berbeda yang diberikan pada Pterocarpus Angolensis, pohon yang ditemukan di bagian selatan Afrika.
Dilansir TribunTravel.com dari laman mindblowing-facts.org, dikenal sebagai pohon Bloodwood karena jenis cairan berwarna merah gelap yang dihasilkannya dari kayu.
Saat kamu memotong batangnya, menyayat kulitnya, atau merusak cabangnya, cairan berwarna merah menetes ke tanah.
Kondisi ini mengingatkan kita pada anggota badan yang terluka saat dipotong atau disayat.
Cairan ini, yang terlihat seperti darah, warnanya lengket dan berwarna kemerahan.
Meski demikian, cairan merah ini memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan.
Di beberapa daerah, cairan ini digunakan sebagai pewarna dan di antaranya, dicampur dengan lemak hewan untuk membuat kosmetik.
Ada banyak orang yang percaya bahwa cairan ini memiliki semacam sifat magis dan bisa menyembuhkan masalah yang berkaitan dengan darah.
Beberapa penyakit yang bisa disembuh seperti nyeri, malaria, kurap, masalah perut, demam, dan masih banyak lagi.
Selain cairan merahnya, kayu dari pohon ini juga bermanfaat.
Yakni digunakan sebagai furnitur.
Pohon asal Afrika ini dikenal akan kualitas tekstur dan kehalusannya yang sangat baik.
Dimana bisa diukir dan direkatkan dengan sangat mudah.
Bahkan setelah proses pengeringan, pohon darah ini menyusut dengan baik dan kualitasnya dipertahankan sepanjang proses pembuatan furnitur.
Sifatnya yang tahan lama memungkinkannya menjadi kayu paling sempurna untuk membangun kapal, lantai kamar mandi dan sampan.
Pohon ini bisa dibedakan dengan mudah, karena tumbuh setinggi 12 sampai 18 meter, memiliki kulit kayu kasar yang berwarna coklat tua dan bunga kuning yang indah.