Breaking News:

Pagar Bra, Kebiasaan Nyeleneh Warga Selandia Baru yang Tarik Perhatian Turis! Gantung Mantan Bisa

Jika traveler termasuk yang terlalu sayang dengan barang-barang lamamu, cara orang Selandia Baru ini bisa kamu tiru.

amusingplanet
Pagar unik di Selandia Baru 

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Tertia Lusiana

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika traveler termasuk yang terlalu sayang dengan barang-barang lamamu, cara orang Selandia Baru ini bisa kamu tiru.

Mereka punya "ritual" unik memanfaatkan sampah mereka dengan cara digantung di pagar.

Macam-macam yang digantung, mulai bra, sepatu, sikat gigi, sepeda, hingga peralatan kendaraan ada.

Apapun yang bagi mereka sudah tak bermanfaat digantung di pagar.

Uniknya bukan pagar di belakang rumah lho, tapi di pinggir jalan.

So, orang dengan mudah melihatnya.

(googleusercontent.com)

TribunTravel.com melansir amusingplanet.co, yang paling terkenal adalah Cardrona Bra Fence di Central Otago.

Pagar rumahnya berisi sesuatu yang ramai.

Hal itu telah dilakukan sejak 1999 ketika 4 bra ditemukan tertempel di pagar kawat sepanjang jalan.

2 dari 4 halaman

Saat ada angin bra itu berkibar bak bendera.

Menurut rumor yang beredar, malam sebelumnya ada wanita yang merayakan ulang tahun di sebuah hotel.

Dan saat meninggalkan pub larut malam mereka memutuskan untuk meninggalkan branya dan menggantungkan di pagar.

(googleusercontent.com)

Apa yang terjadi, selama beberapa minggu kemudian bra di pagar terus bertambah.

Sampai pada akhir Februari jumlahnya ada 60 buah.

Berita tentang pagar nyeleneh ini pun akhirnya menyebar begitu cepat dan membuat populasi bra meningkat.

Tahun berikutnya bra semakin banyak yang bergantung di sana.

Ada ribuan dan itu menjadi daya tarik wisatawan yang unik.

(googleusercontent.com)

Tentu hal ini menarik sekelompok orang yang membencinya.

Mereka menilai ini sangat memalukan dan merusak pemandangan.

3 dari 4 halaman

Satu per satu mereka mulai "menyerang" pagar dan melepas bra beberapa kali.

Namun setiap kali mereka melesanya, bra selalu kembali.

(googleusercontent.com)

Dalam beberapa tahun terakhir pagar tersebut akhirnya digunakan untuk mengumpulkan uang untuk yayasan kanker.

Sumbangan itu didapatkan dari wisatawan yang datang ke pagar unik itu.

(googleusercontent.com)

Akhirnya tak hanya bra, pagar sikat gigi pun muncul di jalan.

Ini terletak di pedesaan yang tenang di Te Pahu, sekitar setengah jam dari Hamilton.

Pagar yang ini diisi dengan ratusan sikat gigi dengan wargna yang hidup.

Pencipta atraksi Te Pahu ini adalah Graeme Cairns.

Awalnya pagar tumbuh perlahan, namun teman dan pengunjung sedikit demi sedikit menambahkan sikat gigi mereka sendiri.

Saat ketenarannya menyebar, orang mulai menyumbangkan kuas bekas mereka dari seluruh penjuru negeri dan bahkan dari luar negeri.

4 dari 4 halaman

Sikat gigi Helen Clark, mantan Perdana Menteri Selandia Baru, juga tergantung di sana.

(googleusercontent.com)

Ketenaran-ketenaran ini membuat masyarakat Selandia Baru dikenal suka menghiasi pagar mereka dengan barang lama.

Yang ini malah sandal jepit.

(googleusercontent.com)

Mereka menyebutnya jandal-pendek untuk sandal Jepang.

Nama itu sebenarnya adalah nama merek dagang yang awalnya diajukan oleh Morris Yock.

Tapi hal itu memivu perselisihan di Selandia Baru.

(googleusercontent.com)

Menurut keluarga Yock, Morris Yock terinspirasi oleh alas kaki yang dia lihat di Jepang, dan mulai membuat sandal karet sederhana ini.

Awal mulanya mereka membuat di garasi rumah pada 1957.

Namun keluarga John Cowie mengklaim jika Cowie lah yang memperkenalkan alas kaki dari Jepang pada akhir 1940-an.

Dari situ dia menyebut sandal itu dengan nama 'jandal' dalam prosesnya.

Mereka percaya Yock hanya mengimpor jandal dan mengajukan permohonan untuk merek dagang tersebut.

(googleusercontent.com)

Terlepas dari siapa yang mengenalkannya, jandal sekarang menjadi semacam ikon nasional di Selandia Baru.

(googleusercontent.com)

Kalau kamu kira-kira mau gantung apa ya?

Atau mungkin gantung mantan kali ya?

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Selandia BaruJepangTribunTravel.com Ikan Shisamo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved