lihat foto
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan oleh rencana pelebaran jalan Sudirman-Thamrin yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bagaimana tidak, pelebaran jalan trotoar yang seharusnya dikhususkan bagi pejalan kaki, kini akan digunakan juga bagi pengendara roda dua.
Rencana ini tentu mendapat banyak tanggapan dari publik.
Ada yang mendukung, namun tak sedikit yang menentang rencana itu.
Saat Jakarta tengah berkutat tentang permasalahan pengendara roda dua di trotoar, Surabaya justru sudah melakukan gebrakan baru.
Gebrakan yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya ini patut diacungi jempol.
Bagaimana tidak, trotoar yang biasanya penuh dengan pemotor dan becak, kini berubah menjadi surganya pejalan kaki.
Dilansir TribunTravel.com dari akun Facebook Dishub Surabaya, Sampai akhir 2016, kota ini telah membangun pedestrian sepanjang 48.941 m2.
Trotoar di Surabaya sudah dilengkapi jalan untuk difabel dengan memasang ubin Guiding Block.
Ada 2 jenis Guilding Block.
Pertama garis panjang yang memberikan arti mereka dapat terus berjalan.
Kedua pola titik yang berarti mereka harus berhenti.
Tak cuma itu saja, ada pula lift difabel yang khusus untuk naik turun tangga.
Selain itu Dinas Perhubungan Surabaya juga memasang Bollard atau patok untuk pengguna roda dua.
Petugas patroli juga dikerahkan untuk mengawasi jika ada pemotor yang nekat melewati jalur trotoar.
Bola-bola dipasang disepanjang pedestrian untuk menambah keindahan.
Selain itu juga mencegah agar mobil tidak menabrak pejalan kaki.
Pemkot Surabaya juga sudah meresmikan jembatan lift penyeberangan orang yang semakin memudahkan pejalan kaki.
Lift ini digunakan khusus bagi difabel, ibu hamil dan lansia yang akan menyeberang.
Semua fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah menjadi Surabaya sebagai satu kota ramah pejalan kaki.
Lihat video ini.
