TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Juni dan Juli merupakan bulan untuk berlibur, karena kebanyakan masa libur jatuh di kedua bulan ini.
Baik itu libur Lebaran sampai dengan liburan sekolah.
Bukan hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia yang juga memasuki libur musim panas.
Oleh karena itu, tak heran jika dunia dikejutkan dengan berita kematian yang terjadi di satu tujuan turis di dunia.
Pulau Kematian
Seorang turis backpacker dari Belgia yang bernama Ellise Dallmange ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.
Separuh tubuhnya habis dimakan oleh kadal.
Wanita malang ini ditemukan di Pulau Koh Tau, Thailand.
Sebuah pulau yang indah dan menjadi satu destinasi favorit para turis dari seluruh dunia.

Pulau Koh Tau atau yang sering disebut sebagai Pulau Kura-kura ini memiliki pantai yang indah bernama Sairee yang berada di sisi barat pulau tersebut.
Karena keindahan lautannya, Pulau Koh Tau juga terkenal untuk scuba diving sehingga tempat ini selalu menjadi tempat tujuan ribuan turis backpacker.
Sayangnya, keindahan pulau ini tidaklah sebanding dengan kengerian yang dihadirkan oleh pulau ini.
Pasalnya, kematian Ellise hanyalah satu dari tujuh kasus kematian misterius yang terjadi pada turis asing dalam 4 tahun terakhir ini di Pulau Koh Tau.
Sama seperti kasus Ellise, kematian para turis ini juga sarat dengan kejanggalan dan keanehan.
Para Korban
Pihak kepolisian terkesan menutup-nutupi kejadian sebenarnya ketika mengatakan kematian Ellise adalah merupakan bunuh diri.
Itu bukan yang pertama terjadi, pada tahun 2014, pihak kepolisian juga terkesan menutup-nutupi kematian dua turis asal Inggris, yaitu Hannah Witheridge dan David Miller asal Inggris.

Kedua pasangan kekasih ini ditemukan dalam kondisi setengah tanpa busana dan keduanya tewas dalam kondisi mengenaskan seperti habis dipukuli sampai mati.
Bahkan ada tanda-tanda pemerkosaan pada diri Hannah.
Pihak kepolisian di Pulau Koh Tau dengan cepat menangkap pekerja asing asal Myanmar atas kasus tersebut.
Namun, mereka menyangkal telah melakukan pembunuhan dan hanya mengaku setelah disiksa para polisi.
Sampai sekarang kasus tersebut masih belum tuntas, meskipun kedua orang Myanmar tersebut dijatuhi hukuman mati.

Kasus misterius berikutnya terjadi di tahun 2016 pada seorang turis asal Rusia yang bernama Valentina Novozhyonova.
Ia menghilang dari hostel tempatnya menginap dan sampai sekarang belum ditemukan.
Pihak kepolisian mengatakan, Valentina sudah pergi meninggalkan pulau, meskipun semua paspor dan handphone miliknya masih berada di hostel.

Lagi-lagi ada kasus yang menimpa turis asal Inggris bernama Christina Annesley yang meninggal di tahun 2015.
Laporan resmi dari kepolisian mengatakan, dirinya bunuh diri dengan meminum antibiotik dan alkohol.
Namun, orangtuanya menuduh kepolisian menutup-nutupi kasus ini.
Menurut keterangan saksi dan video CCTV yang memperlihatkan seseorang mengikutinya beberapa jam sebelum ia ditemukan tewas.
Polisi tidak menindaklanjuti temuan ini.

Kemudian ada Luke Miller yang ditemukan tewas mengapung di kolan renang di Pantai Sairee.
Tidak jelas penyebab kematiannya, karena kepolisian hanya mengatakan dirinya tenggelam.
Padahal menurut keluarga, Luke adalah perenang yang andal dan tidak ada laporan autopsi terkait kematiannya karena tubuhnya langsung dikremasi.

Satu lagi turis asal Inggris, Nick Pearson ditemukan tewas mengambang di laut pada tahun baru 2014.
Kedua orangtuanya yakin dirinya dibunuh, meskipun kepolisian mengatakan, Nick tewas tenggelam setelah jatuh dari ketinggian 50 kaki.
Namun mengapa dirinya bisa jatuh dari ketinggian tersebut tidak disebutkan, sehingga timbul spekulasi, dirinya dilempar ke laut.
Kasus terakhir menimpa turis asal Prancis bernama Dimitri Povse yang ditemukan tergantung di tahun baru 2015.
Pihak kepolisian mengatakan, Dimitri tewas bunuh diri, meskipun saat ditemukan Dimitri dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.
Teori Konspirasi
Jadi, apakah yang membunuh para turis di Pulau Koh Tau ini?
Mengapa pihak kepolisian terkesan menutup-nutupi kasus-kasus tersebut?
Bila menurut wawancara pada penduduk lokal pulau tersebut, jauh sebelum aparat otoritas masuk ke Koh Tau, pulau ini sudah dikuasai oleh satu keluarga kaya yang sudah turun temurun sampai sekarang ini.

Teori yang berkembang, keluarga ini memaksa aparat untuk menutup-nutupi semua pembunuhan yang dilakukan oleh mereka.
Bahkan seperti cerita dalam film Hollywood, keluarga ini dikatakan memiliki kebiasaan ‘berburu’ yang dilakukan setiap pergantian tahun dan menargetkan orang dengan kriteria sama.
Yaitu turis backpacker, berumur 20-30 tahun, dan berada di Pulau Koh Tau.
Akibat kasus yang menimpa Ellise, Inggris sampai mengeluarkan travel warning kepada warganya untuk pergi ke Thailand.
Berita ini sudah dimuat di Grid.id dengan judul Pulau Indah Ini Menjadi Perangkap Kematian Bagi Turis, Penyebab Kematiannya Masih Misterius