lihat foto
TRIBUNTARVEL.COM - Rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud tiba di Bali, Sabtu (4/3/2017) untuk berlibur.
Raja Salman dijadwalkan berada di Bali selama sepekan sejak tanggal 4-9 Maret.
Menurut Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Bali Wayan Sunata, ada tiga obyek wisata yang telah disurvei secara khusus oleh tim dari pihak Raja Salman.
Ada pun obyek wisata tersebut adalah kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) - Ungasan, Pura Uluwatu, serta Kampung Wisata Ubud, Gianyar.
"Ada beberapa wilayah yang telah ditinjau secara khusus oleh tim mereka, tapi apakah nanti jadi ke sana atau tidak keputusan tetap di tangan Raja Salman," kata Sunata di Denpasar, pada Rabu (1/3/2017).
Sambil menunggu kepastian ke mana saja rombongan Raja Salman akan berkunjung, ini informasi tentang tiga obyek wisata tersebut.
Berikut ulasannnya:
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau biasa disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali.
Lokasi GWK berada di Tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung atau kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, Bali.
Daya tarik utama adalah Patung Garuda Wisnu Kencana.
Patung itu merupakan patung perunggu berukuran raksasa Dewa Wisnu berupa kepala Dewa Wisnu dan kepala Garuda.
Selain itu di GWK juga bisa melihat aneka pentas tari tradisional Bali.
2. Pura Uluwatu
Pura Luhur Uluwatu adalah satu pura utama sekaligus yang disucikan di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Pura Uluwatu berada 70 meter di atas tebing dan panorama laut lepas yang indah.
Di area luar pura terdapat teater outdoor dengan panorama sunset dan laut lepas.
Di sinilah pertunjukan tari kecak digelar pukul 18.00 Wita setiap harinya.
3. Kampung Wisata Ubud
Desa Ubud tergolong sebagai desa modern.
Walau begitu masyarakatnya tetap mempertahankan nilai-nilai adat dan tradisi.
Nuansa pedesaan Ubud merupakan tempat yang ideal untuk merasakan pijat khas Bali dan menjadikannya satu destinasi spa terbaik di Asia.
Ubud juga merupakan pusat kesenian dan budaya Bali.
Ada banyak museum dan galeri di perkampungan seniman itu. (Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)
