Breaking News:

Kuliner Yogyakarta - Judulnya Sama, Tapi 5 Pecel Fenomenal Jogja Ini Punya Rasa dan Ciri Khas Beda

Mungkin hampir semua masyarakat Indonesia tahu dengan panganan tradisional bernama pecel. Ini 5 pecel fenomenal di Jogja.

Tribun Jogja/Hamim Thohari
Pecel Wader Pak Bejo 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNTRAVEL.COM, Jogja - Mungkin hampir semua masyarakat Indonesia tahu dengan panganan tradisional bernama pecel.

Pecel adalah satu jenis panganan yang mudah ditemui, khususnya di Pulau Jawa.

Di Yogyakarta sendiri juga terdapat beberapa penjual pecel yang patut traveler coba, dan inilah lima di antaranya

1. Pecel Bu Ramelan


Tribun Jogja/Hamim Thohari

Warung pecel ini berada di Jalan Laksda Adisucipto Km.6 No.2 atau timur Hotel Ambarukmo.

Bu Ramlan mulai berjualan pecel dan nasi sayur sejak tahun 1983.

Sebelum berjualan di lokasi yang saat ini ditempati dulu jualannya di pasar Demangan.

Berbeda dengan kebanyakan pecel yang ada di Yogyakarta yang cenderung manis, pecel Bu Ramlan ini lebih cenderung ke rasa gurih asin.

Karena pecel tersebut memang mengadopsi resep dari wilayah Magetan Jawa Timur, yang tidak dominan manis untuk cita rasa masakannya.

2 dari 4 halaman

Seperti kebanyakan nasi pecel lainya, satu porsi menu tersebut berisikan nasi putih, sayuran mulai bayam, kacang panjang, dan tauge, kemudian disiram dengan bumbu kacang.

Satu porsi nasi pecel akan semakin nikmat jika disantap dengan beragam lauk yang disediakan oleh Bu Ramlan, mulai dari beragam gorengan, mulai tempe, tahu, bakwan, dan peyek.

Yang khas di sini adalah pecel telur.

Pembeli bisa memilih mau telur bulet atau telur goreng.

Untuk satu porsi nasi pecel telur hanya dihargai Rp.6 ribu.

2. Pecel Wader Pak Bejo


Tribun Jogja/Hamim Thohari

Warung Pak Bejo yang terletak di dusun Wiyoro, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Menyajikan pecel yang unik, yakni pecel wader

Sajian pecel ini hampir sama dengan pecel pada umumnya.

Berbahan dasar beraneka sayuran ada bayam, kacang panjang, toge, keningkir, dan kembang turi yang kemudian disiram dengan bumbu kacang.

Yang membedakan adalah keberadaan ikan wader berukuran kecil yang digoreng kering sebagai lauk untuk menyantap pecel.

3 dari 4 halaman

Rasa segar sayuran dan pedas manis bumbu kacang, berpadu pas dengan gurihnya wader yang di goreng kering.

Warung makan sederhana yang setiap harinya buka dari jam 08.00 WIB hingga setengah 16.30 WIB ini, awalnya hanya berjualan es campur sejak tahun 1978.

Selang beberapa tahun kemudian, jualanya ditambah dengan makanan, dan satu andalanya adalah pecel wader ini.

3. Pecel Baywatch


Tribun Jogja/Hamim Thohari

Warung pecel ini berada cukup jauh dari hiruk pikuknya pusat kota Yogyakarta, yakni terletak di sebelah selatan pusat kota tepatnya berada di Dusun Dusun Semanggi, Kelurahan Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.

Meskipun tempatnya berada di pedesaan, tetapi warung pecel ini selalu ramai di datangi pembeli karena kelezatannya.

Nama yang unik disandang dari warung makan milik Mbah Warno Pawiro (95) tahun ini tak lepas dari kebiasaan pemilik warung yang setiap harinya mengenakan kutang dan jarik dalam berpakaian.

Sehingga oleh para pelangganya cara berpakaian Mbah Warno tersebut diidentikan dengan cara berpakaian pemeran dalam serial Baywatch yang dulu pernah ngetrend di Indonesia.

Hidangan pecel Baywatch menggunakan berapa jenis sayuran yakni daun bayam, kacang panjang, kembang turi, daun keningkir, dan kecambah atau taoge yang direbus, ditata di atas nasi putih kemudian disiram dengan sambal kacang.

Sambal kacang tersebut bercita rasa khas Yogyakarta, yakni pedas dengan perpaduan rasa yang sedikit manis, sangat pas berpadu dengan beragam sayuran.

4 dari 4 halaman

Untuk mendampingi hidangan pecel tersebut, Mbah Warno dibantu beberapa orang memasak beberapa hidangan yang juga menjadi ciri khas warung tersebut yakni mangut lele, lele goreng, mangut belut, belut goreng, sayur tempe dan krecek, dan beraneka ragam baceman dan gorengan.

4. Pecel Kembang Turi Imogiri


Tribun Jogja/Hamim Thohari 

Di area terminal Imogiri, Kabupten Bantul, Yogyakarta yang berdekatan dengan komplek makam Raja Mataram, terdapat belasan warung yang menjual wedang uwuh dan pecel.

Satu di antaranya adalah warung milik Sudaryani.

Di sini traveler akan menemukan pecel kembang turi yang saat ini sudah mulai sulit ditemukan di tempat lain.

Rasa kembang turi yang memiliki cita rasa sedikit pahit, sangat cocok dikombinasikan dengan beragam jenis sayuran rebus milai kecipir, daun bayam, kacang panjang, tauge, mentimun, serta pedas manisnya guyuran sambal kacang.

Pecel ini bisa dinikmati bersama nasi ataupun lontong sesuai selera.

Selain itu, ada beberapa hidangan lainya yakni lontong sayur, bubur sayur, dan gudeg.

Beragam menu tersebut semakin nikmat dengan tambahan lauk yang ada, mulai dari tahu dan tempe bacem, ayam goreng, gorengan, hingga telur.

5. Pecel Warung Handayani


Tribun Jogja/Hamim Thohari

Warung Handayani yang berada di sebelah selatan Alun-Alun Selatan Yogyakarta, tepatnya di jalan Gading no.2 banyak dikenal karena olahan brongkosnya.

Tetapi warung yang telah ada sejak tahun 1975 tersebut juga mempunyai pecel yang banyak diburu pelanggannya.

Pecelnya menggunakan bayam, daun keningkir, tauge, dan kacang panjang sebagai isianya yang disiram dengan sambal kacang.

Rasa sambal kacangnya pedas manis, khas pecel Jogja.

Hidangan ini sangat pas dinikmati bersama tempe goreng atapun bergedel.

Selanjutnya
Sumber:
Tags:
YogyakartaJogjaJawaTribunTravel.com
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved